Ujian merupakan sebuah keniscayaan dalam dunia pendidikan. Di semua jenjang, baik mulai tingkat rendah hingga tingkat perguruan tinggi. Semuanya tidak lepas dari yang dinamakan dengan ujian. Kita sebagai pendidik atau orang tua pasti mendambakan anak didik kita berhasil dalam ujian tersebut. Sehingga berbagai rintangan yang menghalangi keberhasilan yang dimaksud akan kita singkirkan jauh – jauh dari anak didik. Demikian juga berbagai usaha akan kita kerahkan demi terwujudnya keberhasilan yang kiita dambakan pasca ujian. Mungkin, di antara yang biasa kita lakukan ialah mendampingi anak dalam belajar.
Kegiatan belajar yang biasa dilakukan para siswa tidak hanya berlangsung atau dilakukan di lingkungan sekolah saja, melainkan juga berlangsung di lingkungan rumah atau keluarganya ( setidaknya inilah harapan dari setiap guru/pendidik kepada muridnya). Oleh karena itu, orang tua hendaknya memberikan atau meluangkan waktunya untuk mendampingi anaknya pada saat belajar untuk turut memberikan dukungan dan menanamkan kepercayaan diri pada anak, terutama pada saat menjelang ujian. Perlakuan orang tua yang demikian dapat membuat anak merasa diperhatikan dan mendapat dukungan penuh dari orang tua, sehingga membuatnya semakin percaya diri.
Selain itu kebersamaan orang tua dengan anak pada saat belajar juga akan semakin meningkatkan kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Namun, tentunya semua itu kembali juga pada kualitas dari pendampingan itu sendiri.
Seorang anak, terutama yang belum dewasa sangat membutuhkan bimbingan, arahan, dan perhatian dari orang tua tatkala belajar. Dengan bimbingan, arahan, dan perhatian itulah jiwa anak akan terasa lebih nyaman sehingga belajarnya akan lebih terarah dan maksimal. Anak yang ketika belajarnya didampingi orang tua dan mendapatkan arahan serta bimbingannya akan sangat berbeda dengan anak yang belajar sendiri dan tidak mendapatkan bimbingan orang tua.
Nah, berikut ini ada beberapa tips yang insya Allah bisa membantu orang tua , terutama bagi seorang ibu tatkala mendampingi anaknya belajar untuk persiapan ujian. Sebenarnya mendampingi anak belajar menjelang ujian itu tidak jauh berbeda dengan mendampinginya saat belajar sehari – hari . Namun, ada beberapa hal yang penting bagi anak – anak kita untuk membiasakan anak dengan berbagai instruksi yang biasanya ada pada soal – soal ujian serta sikap yang harus ditampilkan anak saat ujian berlangsung.
Adapun tips – tips yang bisa kita lakukan antara lain :
1.
Mengenali modalitas belajar anak. Mengenali tipe belajar anak sangat mebantu keberhasilan mereka dalam belajar. Bila anak kita termasuk tipe auditori ( mudah memahami pelajaran dengan pendengarannya ), maka kita bisa memberikan penjelasan secara lisan disertai dengan contoh – contoh yang konkret. Untuk menambah pemahaman anak, ajaklah mereka untuk menyebutkan contoh – contoh selain yang telah disebutkan baik di buku atau yang Anda sebutkan. Diskusikan topik – topik yang akan diujikan dengan memberikan pertanyaaan – pertanyaan secara lisan. Namun bila anak kita termasuk tipe visual ( mudah memaham pelajaran dengan penglihatannya ), maka kita bisa membantunya membuat ringkasan dari materi yang akan diujikan disertai gambar – gambar dan pemberian warna pada “kata kunci” yang harus diiingat oleh anak. Dengan gambar dan tulisan warna – warni, diharapkan anak akan lebih senang dan nyaman dalam belajar serta mudah untuk mengingatnya.
2.
Membiasakan sikap – sikap yang harus dilakukan pada saat ujian. Bagi anak yang pertama kali mengikuti ujian hendaknya dikenalkan sikap – sikap yang harus dilakukan anak pada saaat ujian. Misalnya : datang tepat waktu, mengerjakan semua soal yang diberikan guru ( karena ada anak yang hanya mengerjakan halaman pertama saja lantaran dia tidak memahami bahwa ia juga harus megerjakan soal di semua halaman ), mengerjakan soal – soal dengan teliti dan tidak tergesa – gesa ( karena ada anak yang cepat – cepat dalam mengerjakan soal supaya bisa segera keluar ruangan dan bermain – main), mengerjakan soal dengan memperhatikan waktu ( karena pada ujian ada batas waktu), mengerjakan sendiri ( tidak bertanya pada teman ), bila ada yang tidak dimengerti supaya ditanyakan langsung pada guru dan sebagainya.
3.
Mengenalkan berbagai instruksi yang harus diperhatikan anak saat mengerjakan ujian. Misalnya : menuliskan nama, tanggal, dan kelas anak, melingkari jawaban yang benar, mewarnai jawaban yang benar dengan warna yang sudah ditentukan, menjodohkan, memilih benar atau salah dan lain – lain. Untuk melatihnya, Anda bisa membuat beberapa soal yang sangat sederhana dan mudah dipahami anak. Karena tujuan utama kita adalah mengenalkan instruksi. Kelak, jika anak sudah memahami instruksi – instruksi tersebut, biarlah kita bisa mengenalkan soal – soal yang berkaitan dengan materi – materi yang akan diujikan.
4.
Menciptakan suasana belajar yang asyik dan menyenangkan serta tidak menuntut anak untuk mendapat nilai sempurna. Nilai sempurna memang dambaan setiap orang tua namun kita juga harus menyadari seberapa kemampuan anak kita. Tuntutan yang terlalu ideal bisa membuat anak tertekan dan bisa stres, sehingga tidak bisa berpikir dengan leluasa.
5.
Berlatih soal. Berlatih soal mempunyai banyak manfaat bagi anak diantaranya anak akan terbiasa untuk mengerjakan berbagai model soal yang akan diujikan, terutama untuk pelajaran Matematika. Berlatih soal ini juga bisa dilakukan secara berkelompok. Kita bisa menggunakan sistem cerdas cermat dengan teman – teman sekelasnya. Dengan ini juga anak akan cepat tanggap dan terampil dalam menjawab soal – soal yang ada.
6.
Bimbinglah anak untuk senantiasa berdoa. Bimbinglah anak – anak untuk senantiasa berdoa kepada Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mengetahui. Biasakan mereka untuk berdoa sebelum memulai dan mengakhiri belajar. Karena pada dasarnya semua manusia itu dalam keadaan tidak berilmu dan tidak memiliki kekuatan. Lantas Allah, Dzat yang memiliki segala ilmu yang telah mengajari hamba-Nya apa yang tidak diketahuinya. Jadi, apa yang telah kita ketahui ( pelajaran apapun ) maka sebenarnya itu berasal dari Allah. Hal ini akan mebantu anak untuk tidak merasa sombong dan membanggakan diri di depan teman – teman sekolahnya.
7.
Doa orang tua juga sangat penting. Di samping anak berdoa untuk dirinya sendiri tatkala belajar, hendaknya setiap orang tua juga tidak lupa untuk mendoakan anak – anaknya agar berhasil dalam ujian dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, ilmu yang menumbuhkan rasa takut kepada Allah. Bukankah doa orang tua mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk dikabulkan oleh Allah ?
Demikian beberapa manfaat dari mendampingi anak anak tatkala belajar serta beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua terutama seorang ibu ketika menemani sang buah hati pada waktu belajar. Semoga kita dikaruniai anak – anak yang sholih dan sholihah yang dengan sebab mereka kita bisa memperoleh pahala yang terus mengalir walaupun kita sudah meninggal dunia.
Semoga bermanfaat.
Disadur dari Majalah Al Furqon hal: 59
Baca juga :
adab murid terhadap guru
Murid durhaka pada guru
Kenakalan Siswa SD
Komentar
Posting Komentar