Seorang penipu bernama Budi Irawan mengaku salah satu Staff
Galerry Indosat Jakarta telah dikutuk oleh korbannya menjadi seekor monyet . Ya
, mungkin saja karena kelakuannya ang kurang ajar dan tidak berperikemanusiaan
sehingga korban sampai megeluarkan sumpah serapahnya . Oleh karena itu pantas
kalau si penipu itu berperikehewanan seperti monyet.
Korban adalah salah seorang guru SD Swasta di Kota Surabaya
yang gajinya tidak seberapa . Dia mengumpulkan uang kas dari murid – muridnya
sejak Bulan September 2015 untuk biaya Kegiatan Tengah Semester di Situs
Trowulan , Mojokerto yang akan dilaksanakan tanggal 24 Maret 2016 . Pada bulan
Februari 2016 uang kas sudah terkumpul sekitar Rp 3.400.000,00. Uang kas
tersebut milik 29 orang siswa kelas IV . Agar aman , guru SD tersebut menyimpan
uang kasnya di BRI .
Entah mimpi apa gerangan , ketika guru tersebut sedang
mengajar tiba – tiba handponnya berdering. Dia melihat handponnya tetapi dia
tidak mengenali nomor yang meneleponnya . Dia angkat saja telepon itu dan mendapat
pemberitahuan kalau dia mendapat hadiah Rp 8.000.000,00 dari Galerry Indosat
Jakarta dalam rangka peningkatan jaringan Indosat . Semula dia tidak percaya
karena biasanya pemberitahuan seperti itu adalah penipuan . Namun si penipu
berusaha meyakinkan kalau itu bukanlah penipuan dan hadiahnya kalau tidak di
ambil sampai jam 5 sore maka akan hangus karena masih 7 pemenang lagi di
belakangnya yang menanti.
Si penipu menyarankan agar korban bersedia meluangkan
waktunya sebentar saja untuk menuju ke ATM Mandiri untuk mengetik kode voucher
hadiahnya. Tetapi korban khawatir kalau saldo rekeningnya malah akan tersedot .
Si penipu tetap berusaha meyakinkan bahwa saldo rekening korban tidak akan
berkurang bahkan nomor rekening pun tidak akan diketahui . Si penipu juga
menambahkan informasi bahwa hadiah yang akan diterima tidak dikenakan pajak .
Korban berusaha waspada agar tidak terjebak oleh tipu daya si penipu . Dia
mengatakan bahwa hal itu mau dipikirkannya terlebih dahulu.
Beberapa menit kemudian ada SMS masuk ke nomor korban dari
BANK MANDIRI yang isinya :” <e – cash : Anda telah menerima transfer dari
08568113934 sebesar Rp 8,00 Ref : 2016022231046143339. Korban penasaran apa
yang di maksud dengan e-cash ? Dia browsing di internet tentang e-cash dan hasilnya
adalah sebagai berikut :
Apa itu
mandiri e-cash?
mandiri
e-cash adalah uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan teknologi
aplikasi di handphone dan USSD, atau yang disebut sebagai uang tunai di
handphone, dimana yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan transaksi
perbankan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri.
Apa
keuntungan mandiri e-cash untuk pembeli?
- Sebagai pengganti uang tunai
- Dapat digunakan di semua jenis
handphone
- Kemudahan pendaftaran tanpa
harus datang ke cabang Bank Mandiri
- Tidak perlu repot mencari uang
pas untuk pembayaran transaksi dengan nominal kecil
- Kemudahan transfer ke nomor
handphone tanpa harus menghapal nomor rekening Bank
Keuntungan
utama dari pembayaran menggunakan metode pembayaran mandiri e-cash adalah
proses verifikasi pembayaran secara langsung, sehingga pesanan dapat diteruskan
dan diproses oleh penjual dengan lebih cepat.
Apa
keuntungan mandiri e-cash untuk penjual?
Keuntungan
utama untuk para penjual adalah perluasan pasar ke para pengguna mandiri
e-cash. Kini para pembeli tidak perlu direpotkan oleh cara pembayaran terdahulu
yang dapat menyita waktu untuk keperluan antri dan verifikasi, karena melalui
mandiri e-cash, transaksi online dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah,
dan diharapkan dapat menghasilkan pertambahan jumlah pembeli yang bertransaksi
di toko online Anda.
Bagaimana
cara menggunakan layanan mandiri e-cash?
Untuk dapat
menggunakan pembayaran online melalui mandiri e-cash, Anda harus sudah
terdaftar sebagai pengguna layanan mandiri e-cash terlebih dahulu. Jika Anda
belum terdaftar sebagai pengguna layanan mandiri e-cash, Anda dapat melakukan
pendaftaran layanan mandiri e-cash dengan mengikuti langkah-langkah berikut :
- Tekan *141*6# pada ponsel anda
- Pilih e-cash
- Pilih Admin
- Pilih Daftar
- Tekan 1 untuk melakukan
konfirmasi persetujuan atas syarat dan ketentuan layanan e-cash
- Masukkan nama Anda (cukup nama
depan)
- Masukkan kata rahasia -
digunakan nantinya untuk melakukan reset PIN jika lupa PIN (minimum 8
huruf, disarankan berupa kata atau kalimat)
- Masukkan PIN baru
- Masukkan PIN sekali lagi
- Pendaftaran layanan mandiri
e-cash telah selesai
Ketika korban mau sholat dhuhur kepalanya terasa pusing dan
dia minum bodrex untuk meredakan sakit kepalanya . Setelah sholat dhuhur
biasanya dia tidur di musholla tetapi hari itu dia gelisah tidak bisa tidur .
Kemudian si penipu menelepon untuk kedua kalinya. Kemudian terjadilah
percakapan.
“Apakah Bapak sudah menerima transfer hadiahnya dari Bank
Mandiri ?”, tanya penipu.
“Sudah , Pak . Tapi kok Cuma Rp 8,00 ?”, korban berkata.
“Itu bukan pulsa tapi uang elektronik ,Pak. Nominalnya bukan
8 Rupiah tapi 8 % dari total hadiah yang Bapak terima .Apakah Bapak bisa ke ATM
sekarang juga untuk mengetik kode voucher hadiah yang Bapak terima dan
hadiahnya nanti bisa diambil di Bank Mandiri , tapi teleponnya jangan ditutup
dulu ya ,Pak !” Si penipu menjelaskan.
Tanpa pikir panjang korban meluncur ke ATM BRI terdekat
ternyata salah . Kemudian pindah ke ATM Mandiri Syariah ternyata salah lagi. Akhirnya
dengan naik angkutan korban meluncur ke ATM Mandiri di Wisma SIER Surabaya .
Setelah sampai di ATM korban di komando jarak jauh untuk mengecek jumlah saldo
dan membacakannya . Entah kenapa saat itu korban begitu percaya kepada si
penipu dan menuruti setiap komando darinya . Si korban sampai mengikuti
petunjuk korban dua kali dan keluarlah dua resi dari mesin ATM. Sebelum keluar
dari mesin ATM korban di minta untuk merobek dua resi tersebut sebagai rekaman
suara yang nanti akan dijdikan tanda bukti kepada pihak Trans TV.
Korban hanya merobek satu resi dan setelah keluar dari bilik ATM resi yang
robek tersebut disambung lagi dan ternyata isinya adalah korban telah melakukan
isi ulang uang elektronik ke nomor 08568113934 atas nama BUDI IRAWAN . Kalau di
jumlah nilainya sebesar Rp 3.299.789,00
Padahal uang tersebut mau disetorkan kepada bendahara
Kegiatan Tengah Semester tanggal 10 Maret 2016 . Barulah korban menyadari kalau
dia telah diperdaya oleh si penipu. Ada rasa penyesalan tapi nasi sudah menjadi
bubur.
Beberapa saat kemudian ada SMS masuk ke nomor korban dari
Bank Mandiri :”<e-cash : Anda telah menerima transfer dari 0856811334
sebesar Rp 5,00. Ref 2016022231046143340. Saldo Anda Rp 13,00.” Setelah itu si
penipu menelepon korban lagi dan terjadi dialog .
“Apakah Bapak sudah menerima transfer hadiahnya ?” tanya si
penipu.
“Sudah , Pak . Tapi kok cuma 5 rupiah ?” jawab korban.
“Itu Uang Elektronik Pak yang nilainya 5 juta Rupiah .Hadiah
yang akan Bapak terima adalah 8 juta Rupiah tapi maaf Pak yang 3 juta Rupiah
belum bisa di transfer dan Bapak belum bisa mengambil hadiahnya sebelum Bapak
mencari satu lagi rekening yang lain.” Kata penipu.
“Cukup, Pak. Saya tidak mau mengorbankan rekening orang lain,
ternyata saya isi ulang Uang Elektronik Bapak . Kenapa Bapak tidak bilang dari
tadi kalau prosedurnya rumit seperti ini .Nanti kalau saya dapat rekening yang
lain pasti Bapak minta rekening yang lain lagi. Sudah tidak ada rekening yang lain , lebih baik di batalkan
saja !” kata korban.
“Wah sudah terlanjur , Pak.Kenapa tidak Bapak batalkan sejak
semula ? Kalau Bapak batalkan akan berakibat berbahaya terhadap rekening Bapak
.Saldo Bapak yang masuk ke rekening saya lagi mau digabungkan dengan hadiahnya
dan semuanya bisa diambil kalau Bapak bisa mencari satu rekening yng lain.Hanya
satu rekening saja , Pak. “kata penipu.
“Baiklah , saya carikan rekening yang lain tapi tunggu ya !”
kata korban.
Kemudian korban menuju ke ATM BRI untuk mengecek saldo dan
ternyata sisa saldo Rp 174.000,00. Alamak, uang dari mana untuk mengganti uang
kas yang raib sekitar Rp 3.000.000,00 ? Dalam keadaan telepon masih sambung
dengan penipu korban mengatakan kalau saldonya ternyata berkurang tidak seperti
yang dijelaskan di awal bahwa saldo tidak akan berkurang sedikitpun. Dengan perasaan
sangat kecewa korban melangkahkan kakinya mencari polisi untuk melaporkan
kejadian yang baru saja dialaminya namun polisi tersebut cuek tidak mau
menghiraukannya.
Karena sangat kesal kepada penipu, korban menulis SMS kepada
penipu yang berbunyi “TUNGGULAH NANTI MALAM MALAIKAT MAUT AKAN MENJEMPUTMU DAN
KAMU AKAN MERASAKAN SAKAROTUL MAUT YANG LUAR BIASA .” Setiap selesai sholat
fardlu korban berdoa agar penipu tersebut segera diazab oleh Allah Swt.
Setelah pulang kerja, korban menceritakan kejadian tersebut
kepada istrinya . Sang istri berusaha sabar untuk menerima kenyataan tersebut
dan menghibur suami tercinta yang lagi dilanda galau dengan lemah lembut .
Namun keesokan harinya sang istri sakit dan tidak doyan makan. Korban bertambah
dendam kepada penipu dan mengutuk penipu tersebut dengan mengirimi SMS berbunyi
“SAMPAI KAPANPUN AKU TIDAK RELA JIKA KAMU MAKAN UANGKU , KAU TELAH MENYEBABKAN
ISTRIKU MENJADI SAKIT . JIKA KAMU TIDAK MENGEMBALIKAN SALDO REKENINGKU , AKU
KUTUK KAMU MENJADI MONYET ,BEDEBAH !”
Ternyata saldo rekening korban tidak dikembalikan oleh
penipu sampai sekarang . Rupanya penipu telah menjadi manusia berhati monyet .
Jika Allah belum melaknatnya jadi monyet di dunia ini , kelak Allah pasti
mengazabnya menjadi monyet.
Akhirnya penipu keesokan harinya menemui Kepala Sekolah
untuk konsultasi masalah yang dihadapinya . Kepala Sekolah memberikan jalan
keluar dengan meminjami uang Rp 2.000.000,00 dengan angsuran tiap bulan Rp
200.000,00. Jadi korban harus mengganti uang kas murid – muridnya yang hilang
dengan kerja keras selama 10 bulan dan sisanya diambilkan dari sebagian gajinya
di bulan itu.
Baca juga :
Komentar
Posting Komentar